Sunday, March 25, 2018

Menganalisis "News Value" dalam sebuah berita

Leave a Comment

MENGANALISIS BERITA TERKINI MENGGUNAKAN NEWS VALUE SERTA 5W + 1H + SO WHAT


 Di dalam jurnalistik, Berita yang baik mempunyai suatu kriterita dan mengandung News Value dan 5W + 1H + so what. Bila suatu berita memenuhi unsur-unsur tersebut, maka sudah dipastikan bahwa berita itu layak untuk kayalak umum.

News Value biasa kita digunakan untuk menguji kelayakan berita

1. Significane - Merupakan penting atau tidaknya suatu berita untuk publik/khalayak ramai.
2. Timeliness - Apakah berita tersebut aktual?
3. Proximity - Pengaruh pada letak geografis dan psikologi.
4. Magnitude - Apa pengaruh berita tersebut bagi publik/khalayak ramai?
5. Prominence - Seberapa terkenal sebuah berita karena menyangkut seorang public figure.
6. Conflict - Bahasan tentang masalah atau konflik tertentu pada suatu berita.
7. Human Interest - Apakah berita tersebut menarik/menyentuh perasaan?

kemudian apa itu 5W+1H+SW 

  •  What - Apa peristiwanya?
  • Where - Dimana peristiwanya?
  • When - Kapan peristiwanya?
  • Who - Siapa yang terlibat/pelakunya?
  • Why - Kenapa peristiwa bisa terjadi?
  • How - Bagaimana kronologisnya?
  • So what? - Lantas apa pengaruhnya bagi khalayak?


Contoh identifikasi berita menggunakan unsur-unsur diatas

Kepala BNN: Harga Narkoba di China Rp 20 Ribu, di Iran Rp 50 Ribu, di Indonesia Rp 1,5 Juta per Gram

Selasa, 20 Maret 2018 19:30 WIB

Kepala BNN: Harga Narkoba di China Rp 20 Ribu, di Iran Rp 50 Ribu, di Indonesia Rp 1,5 Juta per Gram

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol Heru Winarko mengungkapkan bahwa bisnis narkoba di Indonesia merupakan bisnis yang sangat menggiurkan sehingga Indonesia dijadikan target pasar yang strategis bagi sindikat pengedar narkoba internasional.
Heru mengatakan bahwa harga narkoba di Indonesia jauh lebih fantastis dibandingkan dengan harga narkoba di negara lain seperti Cina dan Iran.
"Sindikat narkoba internasional menargetkan Indonesia karena harganya yang fantastis di sini. Di Cina harga per gram setara Rp 20 ribu, di Iran Rp 50 ribu, tetapi di Indonesia bisa mencapai Rp 1,5 juta. Jadi memang permintaannya juga tinggi," jelas Heru, Selasa (20/3/2018).

Hal itu disampaikan Heru saat menjadi pembicara di Forum Medan Merdeka 9 dengan tema "Pemerintah Serius Tangani Narkoba" yang digelar di Kemenkominfo, Jakarta Pusat.
Sementara itu pembicara lain yang merupakan Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan membenarkan hal tersebut.
Ia menyebutkan bahwa harga narkoba di Indonesia melambung tinggi dibandingkan negara lain karena diimbangi dengan banyaknya permintaan.
"Sebanyak 1,77 sampai 2,8 persen penduduk Indonesia atau setara 3,3 - 5,1 juta penduduk Indonesia menkonsumsi narkoba dan prevalensi meningkat 2,8 perse serta penggunanya usia produktif. Pemakai teratur sekitar 1,4 juta, pecandu 943 ribu, sementara 1,6 - 2 juta masyarakat Indonesia menyatakan ingin mengkonsumsi narkoba."
"Sementara 13 ribu mengkonsumsi narkoba secara berlebihan mengakibatkan 33-41 orang mati setiap harinya karena narkoba," terang Arteria Dahlan secara detail.
Oleh karena mengancam keselamatan masyarakat Indonesia, Arteria Dahlan mengatakan bahwa hukuman mati pantas bagi bandar dan pengedar narkoba di Indonesia.
"Ini bukan sekedar proses transaksi yang melawan hukum tapi ini penyerangan kepada negara, sumber daya manusia produktif kita terancam. Yang diperlukan bukan lagi pendekatan melawan hukum, hukuman mati tidak ada urusan, dan jangan bicara lagi soal hak asasi manusia (HAM) kalau bicara pemberantasan narkoba," tegasnya.

sumber:
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kepala BNN: Harga Narkoba di China Rp 20 Ribu, di Iran Rp 50 Ribu, di Indonesia Rp 1,5 Juta per Gram, http://www.tribunnews.com/nasional/2018/03/20/kepala-bnn-harga-narkoba-di-china-rp-20-ribu-di-iran-rp-50-ribu-di-indonesia-rp-15-juta-per-gram.
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Hasanudin Aco

Identifikasi News value Berita

  •          Signifikan : Berita diatas saya nilai penting karena memberitahukan kepada masyarakat bahwa Indonesia merupakan sasaran yang cocok dijadikan sebagai pasar bisnis narkoba, sehingga masyarakat harus lebih berhati-hati agar tidak terjerumus pada narkoba. Dijelaskan juga bahwa hukuman bagi Bandar atau pengedar narkoba, agar masyarakat tidak berani mencoba untuk mengedarkan narkoba terutama di Indonesia.
  • ·        Timelines : Update dan ketepatan berita diatas adalah baik karena sesuai dengan acara Forum Medan Merdeka 9 dengan tema "Pemerintah Serius Tangani Narkoba" yang digelar di Kemenkominfo, Jakarta Pusat. Dimana narasumber tengah memaparkan mengenai narkoba yang merupakan inti berita.
  • ·        Proximity : Kedekatan lokasi, budaya, dan grafis berita diatas adalah untuk seluruh masyarakat Indonesia. Karena isi berita diatas berisikan harga narkoba di Indonesia, intensitas penggunaan narkoba oleh masyarakat Indonesia, serta hukuman bagi pengedar narkoba di Indonesia.
  • ·        Magnitude : Efek berita diatas tentunya besar bagi masyarakat Indonesia, karena masalah narkoba bukan lagi sekedar proses transaksi yang melanggar hukum. Namun  disebut sebagai ancaman terhadap suatu negara, yang menyerang sumber daya manusia produktif suatu negara.
  • ·        Prominence : Keterkenalan berita ini hanya untuk masyarakat Indonesia saja karena berita diatas merupakan berita nasional yang membahas permasalahan narkoba di Negara Indonesia.
  • ·        Conflict : Masalah yang terdapat pada berita diatas adalah bahwa Indonesia dijadikan target pasar yang dinilai strategis oleh sindikat narkoba Internasional, karena harga narkoba di Indonesia terhitung mahal dengan 1,5 juta per gram dan permintaan narkoba yang cukup tinggi. Hal ini sangat mengancam Indonesia, karena rata-rata pemakai narkoba adalah sumber daya manusia produktif Indonesia. Sehingga pemerintah menetapkan hukuman mati bagi para pengerdar narkoba di wilayah Indonesia, sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam menuntas permasalahan narkoba.
·        Human Interest : Berita tersebut cukup menarik minat baca saya dan mungkin masyarakat Indonesia. Karena tingginya permintaan narkoba di Indonesia. Seperti yang sudah dipaparkan di atas bahwa sebanyak 1,77 sampai 2,8 persen penduduk Indonesia atau setara 3,3 - 5,1 juta penduduk Indonesia menkonsumsi narkoba dan prevalensi meningkat 2,8 persen serta penggunanya usia produktif. Pemakai teratur sekitar 1,4 juta, pecandu 943 ribu, sementara 1,6 - 2 juta masyarakat Indonesia menyatakan ingin mengkonsumsi narkoba. 
 
      Unsur 5W+1H

·        What : Apa topic berita diatas?
Topik berita diatas adalah mengenai peredaran narkoba di Indonesia yang mengkhawatirkan, karena Indonesia dijadikan pasar narkoba yang strategis oleh bandar narkoba internasional.
·        Who : Siapa yang memaparkan mengenai peredaran narkoba?
Pemaparan mengenai peredaran narkoba diatas dijelaskan oleh Irjen Pol Heru Winarko selaku kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Arteria Dahlan selaku Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDI Perjuangan.
·        Where : Dimana data berita diatas diperoleh?
Data dari berita diatas diperoleh melalui Forum Medan Merdeka 9 dengan tema "Pemerintah Serius Tangani Narkoba" yang digelar di Kemenkominfo, Jakarta Pusat.
·        Why : Mengapa Indonesia dijadikan pasar narkoba yang strategis?
Indonesia dijadikan pasar narkoba yang cukup strategis oleh bandar narkoba internasional karena mahalnya harga narkoba per gram di Indonesia serta permintaan narkoba yang cukup tinggi.
·        How : Bagaiman tanggapan pemerintah mengenai permasalahan narkoba?
Pemerintah telah mencoba mengatasi permasalah narkoba dengan serius dengan menetapkan hukuman mati bagi para pengedar atau bandar narkoba di wilayah Indonesia.
·       So what : Apa efek dari peredaran narkoba bagi Indonesia?
Peredaran narkoba di Indonesia dengan harga yang mahal dan angka peminat yang cukup tinggi, menjadikan Indonesia sebagai pasar narkoba yang strategis. Hal ini tentunya membawa dampak negatif bagi Negara Indonesia, karena rata-rata pemakai narkoba berada pada usia produktif. Sedangkan usia produktif merupakan sumber daya manusia yang dibutuhkan Indonesia untuk membangun dan memajukan Negara Indonesia. Apabila sumber daya manusia produktif Indonesia telah dirusak oleh narkoba, maka tentunya hal ini menjadi ancaman besar bagi Negara Indonesia yang harus segera diatasi dengan serius oleh pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia.




If You Enjoyed This, Take 5 Seconds To Share It

0 comments:

Post a Comment